Menu

Dark Mode
Forjukafi Luncurkan QRIS Wakaf Tunai, Kukuhkan Wapres ke-13 Ma’ruf Amin Jadi Ketua Dewan Kehormatan Immoderma Wellness Day Sukses Gaet 1.000 Peserta Fun Run 5K di 4 Kota Indonesia Wapres ke-13 Ma’ruf Amin Terima Pengurus Forjukafi, Tekankan Potensi Besar Ekonomi Syariah di Indonesia Marak Aksi Poles Lapkeu BUMN, Bos Danantara Curhat Begini Meroket! Harga Emas Diproyeksi Tembus 3 Juta per Gram Jalan Shortcut Subianto Sentul Dekat Rumah Prabowo Diresmikan

Food

Kementan Gandeng Pupuk Kaltim Pastikan Ketersediaan Pupuk untuk Petani

badge-check


					Kementan Gandeng Pupuk Kaltim Pastikan Ketersediaan Pupuk untuk Petani Perbesar

Jakarta, Foodsec.co – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi petani demi menopang produktivitas pertanian dalam mendukung target swasembada pangan.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Gusrizal, menyampaikan hingga semester I-2025, realisasi produksi Pupuk Kaltim mencapai 3,5 juta ton atau 54,5 persen dari target tahunan sebesar 6,43 juta ton. Produksi tersebut terdiri atas 1,86 juta ton urea, 149 ribu ton NPK, dan 1,49 juta ton amonia.

“Kami optimistis target produksi tahun ini tercapai. Hal ini wujud nyata kontribusi Pupuk Kaltim dalam mendukung swasembada pangan nasional,” ujar Gusrizal dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bertema “Menjamin Ketersediaan Pupuk, Menegakkan Swasembada Pangan” yang diselenggarakan di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Dia juga menyampaikan, distribusi pupuk bersubsidi juga berjalan baik, dengan realisasi 500 ribu ton yang disalurkan ke wilayah tanggung jawab Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

Sementara itu, Kapoksi Pupuk Bersubsidi Ditjen PSP Kementan, Sry Pujiati, SP, MAP, menegaskan stok pupuk bersubsidi tahun 2025 aman, dengan alokasi 9,55 juta ton senilai Rp 44 triliun bagi 14,9 juta petani penerima. Hingga 25 Agustus 2025, realisasi penyaluran mencapai 4,8 juta ton atau sekitar 59 persen dari total alokasi.

“Kalau ada isu kelangkaan pupuk, itu tidak benar. Stok tersedia, hanya distribusi yang memang dilakukan bertahap. Sistem e-RDKK juga terus diperbaiki agar penyaluran lebih transparan dan tepat sasaran,” jelas Sry Pujiati.

Dari kalangan petani, Wakil Sekretaris Jenderal Kelompok Kontak Tani Nasional Andalan KTNA Zulharman Djusman menyampaikan tantangan di lapangan, mulai dari rantai birokrasi penyaluran pupuk, keterbatasan penyuluh, hingga akses digital di pedesaan.

“Sosialisasi e-RDKK harus terus diperkuat. Banyak petani yang kesulitan karena keterbatasan teknologi dan infrastruktur,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Subtansi Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Mochamad Nurhidayat, SP, MP menegaskan bahwa peningkatan produksi pangan nasional juga ditempuh melalui berbagai strategi seperti perluasan areal tanam, optimalisasi lahan, penggunaan benih unggul, mekanisasi, serta pemanfaatan pupuk organik.

Baca Juga: Kementan Pastikan 3.000 Sapi Perah Impor Asal Australia Telah Masuk RI

Dengan sinergi pemerintah, BUMN, dan petani, seluruh pihak optimistis cita-cita swasembada pangan dapat terwujud.

“Pemerintah hadir untuk memastikan pupuk tersedia, produksi pangan meningkat, dan petani terlindungi,” pungkasnya.

Baca Juga: Panen Padi Gogo Dimulai, Cara Indonesia Selamat dari Impor Beras

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Imbas Bawa Istri Dinas ke LN, Pupuk Indonesia Bisa Kehilangan Ini

30 September 2025 - 13:08 WIB

Viral Wadah MBG Pakai Minyak Babi, MUI ke BGN: Harus Halal

10 September 2025 - 13:23 WIB

Dirut Agrinas Pangan Nusantara Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

11 August 2025 - 16:50 WIB

Konglomerat Teknologi Elon Musk Hingga Bill Gates Borong Lahan Pertanian, Ada Apa?

2 August 2025 - 08:12 WIB

Tiga Orang Tewas Usai Berdesakan Antre Makan Gratis di Pernikahan Anak KDM

18 July 2025 - 18:20 WIB

Trending on Food