Menu

Dark Mode
Forjukafi Luncurkan QRIS Wakaf Tunai, Kukuhkan Wapres ke-13 Ma’ruf Amin Jadi Ketua Dewan Kehormatan Immoderma Wellness Day Sukses Gaet 1.000 Peserta Fun Run 5K di 4 Kota Indonesia Wapres ke-13 Ma’ruf Amin Terima Pengurus Forjukafi, Tekankan Potensi Besar Ekonomi Syariah di Indonesia Marak Aksi Poles Lapkeu BUMN, Bos Danantara Curhat Begini Meroket! Harga Emas Diproyeksi Tembus 3 Juta per Gram Jalan Shortcut Subianto Sentul Dekat Rumah Prabowo Diresmikan

Energi

Bahlil: Indonesia Impor 3 Jenis BBM dari AS Hingga 15 Miliar Dolar

badge-check


					Bahlil: Indonesia Impor 3 Jenis BBM dari AS Hingga 15 Miliar Dolar Perbesar

Jakarta, Foodsec.co – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut, Indonesia akan mengimpor tiga komoditas energi yang akan diimpor dari Amerika Serikat (AS) dengan nilai hingga 15 miliar dolar AS.

“Proposal Indonesia kepada Amerika yang akan membeli kurang lebih sekitar 10 miliar dolar AS sampai 15 miliar dolar AS. LPG, kemudian BBM, dan Crude. Nah, dengan proses deal negosiasi ini, maka kami dari ESDM sudah harus melakukan langkah-langkah dalam rangka menindaklanjuti, dengan khususnya Pertamina,” kata Bahlil kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (18/7/2025).

Ia menyebut impor ppembelian energi ini sejalan dengan hasil negosiasi tarif antara AS dan Indonesia. Bahlil menerangkan, komoditas Energi yang diimpor dari AS yakni Liquefied Petroleum Gas (LPG), minyak mentah (crude), dan bahan bakar minyak (BBM). Untuk BBM, ia menyebut Indonesia sudah melakukan impor ke AS sejak lama.

“LPG, crude, BBM. Memang selama ini kan kita impor BBM. (Dari AS?) Iya, iya. Kan ada tiga item, dan saya sudah sampaikan berkali-kali ya,” terang Bahlil

Bahlil menambahkan, Kementerian ESDM akan menindaklanjuti kesepakatan impor tiga komoditas tersebut dengan PT Pertamina (Persero). Adapun nilai transaksi yang disepakati dari impor energi kisaran 10 miliar dolar AS hingga 15 miliar dolar AS.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkap, pihaknya siap untuk melakukan impor minyak mentah dan LPG dari AS. Ia menyebut, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan mitra AS untuk penyediaan minyak mentah.

“Pertamina sendiri, memang kita sudah melakukan kerjasama MOU, bersifat MOU, dengan beberapa mitra kami di Amerika Serikat. Yang baru MOU itu baru optimalisasi untuk kerjasama pengadaan minyak mentah,” kata Fadjar di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Baca Juga: Tarif Trump 19 Persen, Gapki: Sudah Bagus

Sementara untuk LPG, Fadjar mengatakan perusahaan sedang menjajaki impor LPG lebih banyak dari AS dan mengurangi dari negara lain. Ia mengatakan saat ini 57 persen dari total impor LPG Indonesia berasal dari AS, dan Pertamina berencana meningkatkan porsi ini hingga mencapai 60 persen.

“LPG sampai per tahun 2024 kita sudah. Porsi impor LPG dari Amerika Serikat kita sudah cukup besar ya, 57 persen, dan memang ada penjajakan untuk peningkatan ke 60 persen, nah itu akan kita jajaki juga,” jelasnya.

Baca Juga: Bahlil Sibuk Cari Duit Tambahan dari Tambang dan Mineral, Untuk Apa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Immoderma Wellness Day Sukses Gaet 1.000 Peserta Fun Run 5K di 4 Kota Indonesia

27 October 2025 - 17:46 WIB

Fakta-fakta Kebakaran Kilang Pertamina Dumai

2 October 2025 - 06:26 WIB

Bandara Trunojoyo Sumenep Buka Penerbangan Wings Air Rute Domestik Hingga Internasional

28 September 2025 - 07:25 WIB

Gelar RUPSLB, PGN Tetapkan Dewan Direksi dan Komisaris Baru

27 August 2025 - 21:52 WIB

Ekonom: Tarif Nol Persen untuk AS Rugikan Ketahanan Pangan dan Energi

17 July 2025 - 06:47 WIB

Trending on Energi